Tampilkan postingan dengan label Liga Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Liga Indonesia. Tampilkan semua postingan

Rabu, 02 Februari 2011

Mantan Pemain Timnas Inggris Gabung Bandung FC

JAKARTA - Liga Primer Indonesia kedatangan pemain kaliber dunia. Dia adalah mantan pemain Aston Villa dan timnas Inggris, Lee Hendrie yang bakal bergabung Bandung FC.
Hendri merupakan pemain yang telah malang melintang di berbagai klub Liga Prime Inggris, dari Aston Villa, Stoke City, Leicester, Blackpool dan Derby Country. Pemain berusia 33 tahun itu pun pernah mengenakan jersey timnas Inggris meskipun hanya sekali tampil di tahun 1998 silam.
Lee kini resmi menjadi pemain Bandung FC yang telah mengikatnya selama 2 musim. Bahkan masa kontrak bisa diperpanjang.
“Lee Hendrie dikontrak 2 tahun di Bandung FC dan memungkinkan untuk diperpanjang,” ujar pengumuman resmi klub Bandung FC melalui Twitternya.
Bandung FC telah menyediakan nomor punggung bergengsi 10 untuk Hendrie. Hendrie sendiri bakal dibawa ke Solo untuk melakoni laga lanjutan Liga Primer melawan Solo FC, meskipun dia sendiri belum tentu dimainkan.

Empat Pemain Muda Indonesia Magang di Leicester City, Inggris

Empat pemain muda dari Indonesia Football Academy (IFA) berkesempatan untuk magang di klub Divisi Satu Liga Inggris (Championship Division), Leicester City.

Keempat pemain tersebut adalah Yogi Rahardian (gelandang), Rico Andrianto (bek), Maldini Pali (winger), dan Moch Fahmi Al Ayyubi (striker). Mereka akan magang di Leicester Reserve Academy yang dianggap merupakan akademi kelas satu di pentas sepakbola Inggris.

"Kami mendapatkan keempat pemain ini dari proses seleksi yang ketat dan mereka akan bermain di Akademi Reserve Leicester. Saya sudah berbicara dengan (Direktur Akademi Leicester) John Rutkins untuk memberi mereka kesempatan bermain," ujar Presiden Direktur IFA, Iman Arif, dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat, 28 Januari 2011.

"Mereka rencananya akan berangkat antara 12 Februari hingga 15 Februari, tergantung visa dan perizinan. Hingga kapan mereka akan berada di sana? Kalau mereka bisa bertahan, maka mereka ada di Inggris hingga kompetisi selesai pada Mei 2011," lanjut Iman.

"Setelah akhir kompetisi akan ada evaluasi apakah mereka bisa masuk tim cadangan Leicester atau tidak. Mudah-mudahan mereka bisa masuk akademi tim utama," kata pria yang juga menjabat sebagai Deputi Bidang Teknis Badan Tim Nasional PSSI ini.

Pengiriman keempat pemain IFA ini merupakan salah satu bentuk kerjasama dengan Leicester. Maklum, Iman Arif memiliki saham 20 persen di klub yang dilatih Sven Goran Eriksson tersebut.

"Pengiriman empat pemain ini kalau secara legal bisa dibilang sebagai student exchange. Kalau mereka tidak lolos, maka kami akan mengirim pemain lainnya," Iman menambahkan.

Sementara itu, Pelatih Kepala IFA, Kevin Kent, mengaku yakin Yogi, Rico, Maldini dan Fahmi bisa bersaing saat menjalani magang di Leicester. Sayangnya, keempat pemain tersebut masih mengalami masalah dalam penguasaan Bahasa Inggris sehingga dikhawatirkan akan mengganggu kelancaran komunikasi mereka selama magang di sana.

Real Madrid Ingin Bertanding di Indonesia

Klub papan atas Spanyol dan juga Eropa, Real Madrid, berkeinginan bisa berlaga di Indonesia yang memiliki penggemar yang cukup besar, bahkan mengalahkan penggemar dari kota Madrid sendiri.Hal itu terungkap ketika Dubes RI untuk Spanyol, Adiyatwidi A. Asmady bertemu dengan Presiden Real Madrid, Florentino Perez Rodrigues, demikian keterangan pers KBRI Madrid yang diterima Antara London, Selasa.
Dalam pertemuan itu, Florentino sangat kagum atas dukungan masyarakat Indonesia, khususnya Jakarta untuk Real Madrid yang menurut data merupakan tertinggi dan mengalahkan kota Madrid sendiri.
Dikatakannya, Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, kehadiran Real Madrid baik kunjungan tim sepak bola maupun pembentukan sekolah sepak bola Real Madrid di Indonesia akan membawa dampak positif bagi kedua masyarakat.
Florentino juga menyampaikan bahwa dirinya telah menerima dukungan dari beberapa pejabat tinggi pemerintah Spanyol agar tim sepak bola Real Madrid ke Indonesia.
Dalam pertemuan itu selain memperkenalkan diri, Dubes RI juga membicarakan kemungkinan untuk melakukan kerja sama di bidang persepakbolaan melalui program pendidikan oleh Yayasan Real Madrid dan kunjungan tim bertabur bintang, Real Madrid ke Indonesia.
Dubes mengatakan tim sepak bola Real Madrid (La Liga) sangat digemari oleh masyarakat Indonesia, bahkan liga Spanyol dapat dinikmati langsung di televisi dan pemberitaan tentang Real Madrid banyak terdapat di berbagai media.
Kehadiran Real Madrid dengan pemain termahal di dunia Cristiano Ronaldo dan kiper Iker Casillas di Indonesia akan merupakan salah satu wahana untuk dapat mendekatkan kedua bangsa yang sama-sama saling mencintai permainan sepak bola, ujarnya .
Presiden Florentino menanggapi secara antusias atas kemungkinan Real Madrid berkunjung ke Indonesia, dan mengharapkan tim sepak bola yang dipimpinnya dapat bermain di Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, Florentino didampingi orang kedua Real Madrid, Direktur Umum Eksekutif, Jose Angel Sanchez, yang menyampaikan karena kepadatan jadwal tim maka sulit untuk dilakukan kunjungan pada tahun ini.
Menurut Sanchez perlu pengaturan dini untuk merealisasikan kunjungan Real Madrid ke Indonesia, dan paling cepat pada tahun 2012.
Dubes RI menyampaikan bahwa keinginan Presiden dan Direktur Umum Real Madrid untuk ke Indonesia sangat besar, tapi untuk dapat terealisasi sangat tergantung kerja sama yang akan terjalin antara pihak Real Madrid dan pihak di Indonesia yang terkait.
Besar harapan agar kunjungan tim sepak bola dan pembentukan sekolah sosial Real Madrid dapat terwujudkan karena akan membawa kedua bangsa semakin dekat, demikian kata Dubes Adiyatwidi A. Asmady.

Senin, 17 Januari 2011

PSSI Larang Younghusband Bersaudara ke LPI

Jakarta - Niatan Younghusband bersaudara untuk merumput di Liga Primer Indonesia (LPI) mendapat reaksi berupa larangan dari PSSI. Induk sepakbola Indonesia tersebut menilai bergabungnya Phil dan James ke LPI dapat merugikan Indonesia dan juga Filipina.

Seperti diberitakan sebelumnya, Jakarta 1928 FC diklaim tinggal selangkah lagi merekrut dua bintang timnas Filipina di Piala AFF 2010 itu. Pihak klub pun sudah bertolak ke Manila untuk melakukan negosiasi hari ini.

Belum ada keterangan mengenai kesepakatan, tapi halangan sudah datang dari PSSI. Menurut PSSI apabila Phil dan James jadi bermain di LPI, maka federasi sepakbola kedua negara bisa kena sanksi.

"Saya sudah menelepon Presiden PFF (Asosiasi Sepakbola Filipina) Mariano Araneta untuk mencegah proses transfer tersebut. Saya minta kepada Mariano agar proses ini diblok karena berbahaya bagi perkembangan sepakbola di kedua negara," tutur Sekjen PSSI Nugraha Besoes dalam jumpa pers di Hotel Century, Jakarta, Kamis (13/1/2011) siang WIB.

Ditegaskan Nugraha jika transfer itu terwujud maka akan dianggap ilegal, karena setiap kegiatan jual-beli pemain antar negara harus menggunakan Sertifikat Transfer Internasional (ITC) yang dikeluarkan federasi negara masing-masing.

"Sementara menurut aturan FIFA, federasi hanya boleh mengizinkan ITC untuk pemain yang akan pindah ke liga yang diakui federasi masing-masing. Maka kalau mereka sampai pindah, Indonesia dan Filipina bakal terkena sanksi," lugas pria yang akrab disapa Kang Nug itu.

sumber : detiksport.com

Bicara Peraturan, LPI Sindir PSSI & Nurdin Halid

Jakarta - PSSI berlindung di balik peraturan kala menentang hadirnya Liga Primer Indonesia (LPI). LPI tak menghiraukannya, dan sebaliknya langsung memberikan balasan, sekaligus sedikit menyindir Nurdin Halid.

Dengan dalih pengakuan dari FIFA, PSSI pun menyebut LPI sebagai kompetisi ilegal. Jelang dimulainya kompetisi baru tersebut akhir pekan lalu, sanksi dari FIFA pun disebut-sebut bakal dijatuhkan pada LPI. Tapi pencetus LPI, Arifin Panigoro, memilih untuk cuek.

Belakangan LPI, melalui juru bicaranya, Abi Hasantoso, membalas berbagai dalih peraturan tersebut. Ini bermula dari niat LPI untuk memperjuangkan beberapa pemainnya masuk ke dalam tim nasional Indonesia.

PSSI memang menegaskan bahwa hanya mereka yang bermain di Liga Indonesia-lah yang bisa bermain di timnas Indonesia. Tapi LPI bertahan dengan izin dari Menpora Andi Mallarangeng.

"Pertama-tama kita sudah mendapatkan izin dari Menpora bahwa anak bangsa yang terbaik di bidangnya, termasuk sepakbola, punya hak yang sama untuk membela Indonesia di ajang internasional," ujar Abi kepada detikSport.

Abi pun menyindir PSSI yang kerap bicara peraturan, namun kerap melanggarnya sendiri.

"Jangan bicara di balik peraturan, sementara tak melihat peraturan yang lain."

"Jangan bicara peraturan, sementara tak mengindahkannya sendiri. Jelas-jelas ada peraturan tidak boleh ada di dalam federasi kalau pernah tersandung kasus kriminal, masih dilakukan juga."

"Sementara, ini kan pemain-pemain kita tak pernah terlibat kriminal, masa tak boleh main di timnas," tukasnya.

Ucapan Abi tersebut bisa jadi merupakan sindiran terhadap Nurdin Halid yang pernah dua kali masuk penjara akibat kasus korupsi, namun masih bisa duduk di kursi Ketua Umum PSSI--kendati PSSI berdalih, FIFA sudah menyetujui statuta mereka.

sumber : detiksport.com

Samarinda FC Persiapkan Diri Ikuti LPI

Samarinda - Dukungan terhadap Liga Primer Indonesia (LPI) kembali bergulir. Sejumlah pemerhati sepakbola di Samarinda menggagas klub Samarinda FC yang akan dipersiapkan mengikuti kompetisi LPI.

Samarinda FC yang dibentuk pekan lalu itu juga telah memiliki pengurus, sebagai syarat menuju klub profesional. Manajemen menyebut pembentukan Samarinda FC bukan untuk menyaingi saudaranya Persisam Putra Samarinda, yang kini berlaga di Indonesian Super League (ISL).

"Keberadaan kita bukan tandingan untuk Persisam Putra," kata manajer tim Samarinda FC, Hasan, ketika menggelar konferensi pers di Restoran Akmal, Jl. Awang Long, Samarinda, Senin (17/01/2011).

Klub ini belum menerima dana dari pihak LPI karena memang belum mendaftarkan diri. Yang jelas, mereka mengklaim takkan menggunakan dana dari APBD.

Dalam kepengurusan Samarinda FC, selain Hasan, jabatan ketua umum dipegang oleh Syaifuddin Zuhri serta General Manager dijabat Victor Juan.

Persiapan tim terus digeber Samarinda FC. Dalam waktu dekat tim yang rencananya akan menjadikan Stadion Madya Sempaja Samarinda sebagai home base itu akan mengikuti kompetisi lokal Lanud Cup 2011 di Balikpapan, Kalimantan Timur, akhir Februari.

"Ini sekaligus sebagai ajang seleksi pemain U-21 yang akan kita daftarkan pada bulan Maret atau April mendatang," ujar Hasan.

Hasan menjelaskan, rencananya skuad Samarinda FC akan merekrut 18 pemain termasuk lima pemain asing. Namun demikian, hingga saat ini manajemen masih merahasiakan nama-namanya.

"Nanti lihat sendiri saat kita latihan yang kita gelar dua kali dalam seminggu. Sabtu dan Minggu," tutup Hasan.

FIFA Akui Kirim Surat ke PSSI Soal LPI

Jakarta - Teka-teki surat FIFA ke PSSI tentang bergulirnya Liga Primer Indonesia (LPI) mulai terkuak. FIFA membenarkan bahwa pihaknya memang mengirim surat ke PSSI.

Seperti diberitakan sebelumnya, PSSI mengaku menerima surat dari FIFA terkait penyelenggaraan LPI. Surat tersebut berisi permintaan agar PSSI menjatuhkan sanksi kepada pihak-pihak terkait sesuai aturan yang ada dalam statuta FIFA. Jika tindakan tersebut tidak dilakukan, bisa ada sanksi yang dijatuhkan pada PSSI (Indonesia).

Banyak pihak yang meragukan keaslian surat FIFA yang ditunjukkan oleh PSSI. Kecurigaan yang muncul antara lain disebabkan oleh tata bahasa Inggris yang sangat buruk dan rumitnya menemukan tanda tangan Sekjen FIFA Jerome Valcke dalam surat tersebut.

Untuk menjawab keraguan ini, redaktur olahraga harian Jakarta Globe, Sandy Pramuji, bertanya langsung ke FIFA untuk memastikan keaslian surat tersebut. Setelah berusaha mencari kontak FIFA lewat situs resminya, ia mengirim surat elektronik ke FIFA pada Senin (17/1/2011) pagi, sekitar jam 8 pagi.

"Sebagai media, kita harus cover both side. Saya berinisiatif mencoba mengirim email kepada FIFA untuk menanyakan masalah ini," ungkap Sandy saat dihubungi detikSport lewat sambungan telepon, Senin (17/1/2011).

Surat elektornik balasan dari FIFA datang di hari yang sama, sekitar pukul 5 sore. Di situ FIFA membenarkan bahwa ada surat dari Sekjen FIFA kepada PSSI tertanggal 11 Januari 2011. Namun FIFA tak menjelaskan apa isi surat mereka.

"We can confirm there was a letter from the FIFA Secretary General to the Football Association of Indonesia on 11 January 2011. Best Regards, FIFA Media Department." Demikian balasan singkat email tersebut (lihat di sini).

"Saya sudah tulis cukup detil, hal-hal apa saja yang terkesan janggal dari surat yang ditunjukkan PSSI tersebut. Saya juga sudah berusaha meminta kopi surat mereka. Tapi jawabannya hanya seperti yang tertera di email itu," lanjutnya.

Jawaban FIFA via email tersebut cepat beredar di dunia internet dan menjadi pembahasan di forum-forum diskusi. Pernyataan lain yang muncul, bagaimana sesungguhnya surat FIFA itu, apakah sama persis dengan yang diperlihatkan Sekjen PSSI Nugraha Besoes dalam jumpa pers hari Kamis lalu, yang mana tata bahasa Inggris-nya berantakan dan template halaman pertama berbeda dengan halaman kedua yang memuat tanda tangan Sekjen FIFA Jerome Valcke.


Pelan-Pelan Saja, LPI

Jakarta - Beragam suara muncul pasca dimulainya kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI). Kalau memang membawa misi perubahan, LPI tak perlu memusingkan komentar-komentar itu dan boleh berprinsip: pelan-pelan saja.

Genderang kompetisi LPI sudah
ditabuh sejak 8 Januari lalu. Solo FC dan Persema Malang mendapat kehormatan untuk melakoni pertandingan bersejarah itu, dengan Laskar Ken Arok keluar sebagai pemenangnya setelah menang telak 5-1.

Hingga Minggu (16/1) kemarin, LPI baru menyelesaikan enam laga. Meski ada laga yang sempat terhambat izin kepolisian, pada akhirnya keenamnya bisa terselenggara dengan baik.

Komentar publik tanah air atas laga-laga LPI yang sudah digelar terpolarisasi ke dua kutub berlawanan. Banyak yang memberikan apresiasi, tapi tak sedikit pula yang masih mencibirnya.

Yang melontarkan nada pujian kebanyakan menyoroti laga yang berlangsung fair, wasit yang menjalankan tugas dengan baik, pemain yang sportif, dan penonton yang tetap tertib di dalam dan luar stadion.

Sementara yang masih mengeluarkan komentar sinis berpendapat kualitas permainan para pemain LPI masih 'kelas kampung', jauh di bawah para bintang Indonesian Super League (ISL). Kualitas siaran langsung laga LPI juga dihujat, karena masih 'abal-abal' dan kurang sedap di mata pemirsa.

Apapun komentar yang muncul, LPI memang harus menerimanya sebagai konsekuensi dari sebuah perhelatan yang serba pertama. Komentar positif dan negatif tetap harus ditampung, sebagai bahan masukan demi perbaikan di masa depan.

Pujian yang mengalir tak perlu ditanggapi secara berlebihan oleh LPI. Mereka tetap harus menundukkan kepala dan rendah hati. Bisa menggelar enam laga dengan baik bukan berarti misi mereka telah tercapai. Tantangan yang lebih berat sudah menanti di laga-laga berikutnya.

Kualitas wasit yang bagus tentu tak bisa diukur dari beberapa laga saja. Apalagi wasit-wasit yang memimpin laga LPI, seperti Fiator Ambarita (Solo FC vs Persema) dan RA. Mas Agus (Real Mataram vs Bali Devata) adalah sosok yang sudah banyak mengecap asam garam kompetisi Liga Indonesia, jadi bukan hal mengejutkan kalau mereka bisa memimpin laga tanpa banyak cacat.

Penonton sejauh ini bisa tertib? Wajar saja. Dengan usia yang masih sangat muda, LPI tentu belum melahirkan rivalitas antarklub yang tentu akan berujung pada tingginya tensi pertandingan. Bandingkan dengan duel Persija versus Persib atau Persebaya kontra Arema yang potensi rusuhnya cukup besar, karena rivalitas di antara mereka memang telah terbangun sejak lama.

Sementara nada sumbang yang mengejek LPI juga tak perlu dirisaukan. Banyak kekurangan di musim perdana itu lumrah. Namanya juga baru mulai belajar, tentu harus dimaklumi kalau masih belum sesempurna yang diharapkan.

Malah konyol kalau kita membandingan LPI dan ISL secara apple to apple. Memaksa bayi yang baru lahir untuk berlomba dengan bocah yang sudah bisa berlari tentu menggelikan. LPI baru menggelar enam laga, sementara ISL (dan kompetisi bikinan PSSI sebelumnya) sudah merampungkan ribuan pertandingan.

Harusnya kita balik bertanya kepada orang-orang yang mencoba membandingkan LPI dan ISL. Sudah bertahun-tahun bikin kompetisi cuma gitu-gitu aja? Masih ada kungfu di lapangan? Masih ada wasit bisa diintervensi? Masih ada penonton anarkis? Masih ada hukuman yang mencla mencle? Masih ada Ketua PSSI yang bisa membatalkan keputusan Komisi Disiplin seenak perut sendiri?

Bukti paling sahih jelas tersaji dalam laga Persisam kontra Sriwijaya FC, Minggu (16/1/2011) kemarin. Okto Maniani yang notabene andalan timnas dikartumerah gara-gara menanduk wasit Oky Dwi Putra. Entah Okto yang terpancing emosi atau Oky yang tak becus memimpin laga, yang pasti itulah gambaran terkini kompetisi sepakbola tertinggi di tanah air bikinan PSSI.

LPI tetap harus fokus pada misi awalnya untuk membawa sepakbola Indonesia ke arah yang lebih baik. Kalau di tahun-tahun awal ini masih harus dilalui dengan perjuangan yang berdarah-darah itu wajar. Kompetisi tahun 2011 bisa rampung dan semua laga bisa digelar tanpa hambatan saja sudah jadi prestasi yang luar biasa.

Perbaikan demi perbaikan tentu wajib dilakukan LPI seiring berjalannya waktu. Kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi akan jadi guru terbaik menuju kompetisi profesional yang telah dijanjikan. Jangan cepat puas dan jangan gentar dengan hujatan yang datang. Tak perlu memasang target tinggi jika memang tak rasional.

Pelan-pelan saja, LPI. Publik tanah air masih sabar menanti perubahan yang kalian janjikan. 


Penulis: Meylan Fredy Ismawan

Selasa, 11 Januari 2011

Tinggalkan Arema, Njanka Merapat ke LPI?

Malang - Kabar bahwa Pierre Njanka meninggalkan Arema FC dibenarkan oleh pihak klub juara Indonesia itu. Pemain Kamerun itu saat ini dikabarkan sedang mengincar klub di Liga Primer Indonesia.

"Kita menghormati keputusan yang diambil Njanka. Itu merupakan hak dia," ujar Media Officer Arema FC Sudarmadji, Selasa (11/1/2011).

Yayasan Arema Indonesia sendiri, lanjut Sudarmadji, telah menyiapkan pemain pengganti Njanka untuk mengarungi sisa kompetisi Indonesia Super Liga (ISL). Dikatakannya, yayasan memberikan kebebasan kepada pemain untuk menentukan apakah melanjutkan diri tetap memperkuat Arema atau memilih keluar.

"Kami (yayasan,red) bebas saja. Pemain memutuskan keluar, itu hak mereka. Bagi pemain yang memutuskan tetap di Arema, kita ajak fokus menyelesaikan sisa kompetisi," bebernya.

Sudarmadji mengaku enggan berspekulasi jauh terhadap keluarnya Njanka, yang disebut-sebut akan melamar ke sebuah klub yang bermain di LPI. Sesuai alasan yang dilayangka Njanka keluar agar bisa fokus bersama keluarga di Kamerun.

"Alasan dia adalah demi keluarga, tidak ada yang lain. Kalau ada hal lain, kami tidak tahu. Karena yang bersangkutan tidak menyampaikannya," ujar mantan wartawan ini.

Njanka dipastikan sudah tidak masuk skuad "Singo Edan" untuk melakoni pertandingan melawan PSPS di lanjutan Indonesia Super League (ISL) hari Rabu (12/1) besok di Pekanbaru.
 
sumber : detiksport.com

Seleksi Timnas U-23, 29 Pemain Bersaing

Jakarta - Seleksi tahap kedua Tim Nasional U-23 dimulai hari ini hingga 15 Januari 2011 di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta. Sebanyak 29 pemain hadir dalam seleksi tahap kedua hari pertama ini.

Berdasarkan pantauan VIVAnews.com, Selasa 11 Januari 2011, sebanyak 29 pemain timnas yang terdiri atas empat kiper dan 25 pemain itu saat ini sedang melakukan latihan fisik. Latihan diawasi ketat oleh pelatih Alfred Riedl dan asistennya, Wolfgang Pikal.

Sementara itu, seleksi tahap kedua ini sepi dari masyarakat yang menonton. Hal itu karena pintu masuk ditutup dan hanya pemain serta wartawan yang diperbolehkan masuk. Masyarakat umum hanya diperkenankan menonton di luar pagar.

Seleksi Timnas U-23 ini bertujuan untuk menjaring pemain yang akan tampil di Pra Olimpiade 2012 dan SEA Games 2011. PSSI menggelar tiga agenda seleksi. Seleksi pertama telah digelar di Lapangan Timnas Senayan, 7-9 Januari 2011.

Hasilnya, tiga pemain 'impor' telah dicoret oleh pelatih timnas U-23, Alfred Riedl. Mereka adalah James Zaidan Saragih (New York Cosmos), Andrea Bitar (FC Cannes), dan Arthur Irawan (Lythim Town).

Dalam seleksi ini, Riedl juga berencana untuk memantau para pemain keturunan. Pelatih asal Austria itu juga akan menyeleksi salah seorang pemain asal Belanda, Ruben Wuarnanaran.

Ruben merupakan pemain keturunan Indonesia yang bermain di klub FC Den Bosch. Pemain berusia 20 tahun itu sebelumnya pernah tampil pada laga amal yang digelar di Surabaya dan Malang, November 2010.

Selain Ruben, tiga pemain asal Belanda lainnya, yakni Mark van der Mareel, Oliver Rifai, dan Stefano Lilipaly juga ikut diundang. Namun ketiganya belum bisa hadir pada seleksi tahap kedua.

LPI : Jakarta 1928 Selangkah Lagi Dapatkan Duo Younghusband

Jakarta - Jakarta 1928 mengonfirmasi bahwa pihaknya bakal memboyong personel timnas Filipina James dan Phillip Younghusband. Selain itu tim ibukota ini juga tengah mendekati Emanuel De Porras.

Diberitakan Philippine Daily Inquirer Minggu kemarin, Franco Lorenzo selaku agen dari Younghusband bersaudara siap untuk bergabung dengan Jakarta 1928. Lorenzo mengatakan hari Rabu perwakilan dari klub LPI tersebut akan terbang ke Filipina untuk finalisasi.

Hal ini dikonfirmasi oleh pihak Jakarta 1928. "Iya benar. Perwakilan dari manajemen besok (Rabu 12 Desember) kita ke Filipina. Rencananya hari itu sign contract," ujar manajer Jakarta 1928 Ardhi Tjahjoko seperti yang di beritakan detiksport melalui telepon, Selasa (11/1/2011) pagi WIB.

Ardhi menceritakan bahwa pendekatan terhadap Younghusband bersaudara sudah dilakukan sejak Piala AFF silam. Ada pun untuk soal nilai kontrak, Ardhi mengatakan detilnya dijelaskan besok.

"Salah satu syarat yang diminta oleh Younghusband bersaudara adalah ketika timnas Filipina ada jadwal bertanding, mereka pulang ke negaranya," kata Ardhi.

Kehadiran duo Filipina itu akan menyusul dua pemain lain yang sudah lebih dahulu berseragam Jakarta 1928 yakni Gustavo Ortiz dan Leonardo.

Selain duo Filipina itu, klub ibukota ini juga tengah mengincar pemain lain. "Kami juga lagi nego dengan Emanuel De Porras. Komunikasi dengan dia baru lewat telepon dan surat elektronik (email)," jelas Ardhi.

"Intinya dia ingin bergabung. Namun masih belum ada kecocokan harga," tuntas Ardhi.

De Porras sendiri memiliki pengalaman bermain di Indonesia. Pemain berjuluk "Cachi" tersebut pernah menjadi pilar di Persija Jakarta dan PSIS Semarang.

sumber : beritabola.com

Senin, 10 Januari 2011

Tereliminasi, Pemain Undangan Bungkam

Jakarta - Tiga pemain yang diundang mengikuti seleksi timnas U-23, Andrea Bitar, Arthur Irawan dan James Zaidan, tampak terpukul setelah mengetahui nama mereka tereleminasi dari skuad yang dipersiapkan mengikuti pra Olimpiade 2012 dan SEA Games 2011 tersebut.

Usai mengikuti latihan hari terakhir seleksi gelombang pertama, ketiga pemain itu enggan memberikan keterangan kepada wartawan. Kondisi ini bertolak belakang dengan sebelumnya.

Pada awal seleksi dilakukan, ketiga pemain itu menyampaikan pendapatnya mengenai target mereka mengikuti seleksi. Arthur berharap dirinya masuk skuad besutan Riedl, mengingat dia sudah punya paspor Indonesia.

Sedangkan James menyatakan siapa menjadi warga negara Indonesia jika ia terpilih masuk ke dalam skuad timnas U-23. Nada serupa dikeluarkan Andrea. Setelah gagal terpilih, Andrea ingin kembali ke Prancis untuk memulihkan cederanya.

Sementara itu, asisten pelatih tim nasional Wolfgang Pikal mengungkapkan, ada beberapa alasan yang membuat jajaran pelatih mencoret nama ketiga pemain itu berdasarkan hasil seleksi gelombang pertama.

“Visi bermain mereka masih belum bagus. Tendangan dan sundulan mereka juga masih lemah. Tapi masa depan mereka masih panjang. Mereka bisa mengembangkan diri untuk menjadi pesepakbola andal,” ungkap Pikal.



sumber : goal.com

Profil Singkat Peserta Liga Primer Indonesia (LPI) 2011


1. Aceh United

Persebakbolaan di Kota Banda Aceh kembali hidup dengan kehadiran Aceh United sebagai salah satu peserta Liga Primer Indonesia. Banda Aceh memiliki potensi besar karena banyak tersedia bakat-bakat pemain muda dan suporter sepakbola yang aktif. Adalah Aceh United yang akan menampung bakat-bakat pemain muda Banda Aceh untuk berprestasi dan memberikan tontonan menghibur kepada para suporter.

Stadion : Harapan Bangsa, Banda Aceh (kapasitas 40.000)

Pelatih : Lionel Charbonnier (Perancis)

Mantan kiper ketiga timnas Prancis di Piala Dunia 1998 ini banting setir menjadi pelatih usai gantung sepatu. Saat menjadi direktur teknik federasi sepakbola Tahiti, Lionel Charbonnier mengantarkan timnas U-20 negara di kepulauan Karibia tersebut ke Piala Dunia FIFA U-20 tahun 2009. Kini publik Indonesia akan menyaksikan langsung kehandalan pemain juara dunia ini menangani tim peserta LPI yang bermarkas di ujung paling barat nusantara, Aceh United.



2. Bali De Vata

Bali tercatat pernah memiliki tim-tim yang bermain di pentas sepak bola nasional, seperti pada era Liga Sepak Bola Utama (Galatama) tahun1980-an dan Liga Divisi Utama pada tahun 2000-an. Kini Liga Primer Indonesia (LPI) bertekad membawa semangat Bali dalam revolusi sepakbola nasional melalui klub Bali Dewata.

Stadion : Kapten i Wayan Dipta, Gianyar (kapasitas 25.000)

Pelatih : Willy Scheepers (Belanda)

Pelatih asal Belanda Willy Scheepers dipercaya menangani Bali De Vata. Sebelum mampir di kawasan wisata ternama dunia ini, Scheepers tercatat sebagai juru latih klub-klub Eropa, seperti FC Oberwinterthur, FC Kreuzlingen, dan APEP Pitsilia. Jabatan teknis terakhir yang dipegang Scheepers adalah menjadi direktur teknik di liga utama Siprus.



3. Bandung FC

Bandung selalu memiliki klub-klub yang berprestasi di kancah sepakbola nasional. Setelah Persib dan Maung Bandung Raya, kini muncul Bandung FC sebagai klub sepakbola baru di Bandung yang akan semakin mengharumkan nama kota kembang ini. Kekuatan klub muda ini langsung terlihat dalam Laga Pra Musim kompetisi dan memiliki harapan besar di arena Liga Primer Indonesia.

Stadion : Siliwangi, Bandung (kapasitas 25.000)

Pelatih : Nandar Iskandar

Nama Nandar Iskandar tidak bisa dipisahkan dari percaturan sepakbola Indonesia. Selain pernah menjadi pemain timnas di tahun 1970-an, Nandar yang identik dengan Persib Bandung ini juga sempat melatih timnas Indonesia pada 1999 hingga 2000. Sebagai pelatih, kiprah Nandar memang tak perlu diragukan. Bandung Raya, Persib Bandung, PKT Bontang, Perseden Denpasar, PSPS Pekanbaru, dan Persiba Bantul pernah merasakan tangan dinginnya.



4. Batavia Union

Mewakili kota Jakarta, Batavia Union merupakan klub baru dengan materi pemainpemain yang handal dan berpengalaman menggeluti liga nasional. Meski baru, klub ini telah memiliki basis suporter yang setia dan bersemangat. Klub ini juga merupakan salah satu klub yang bersinar pada Laga Pra Musim Kompetisi LPI.

Stadion : Tugu, Jakarta (Kapasitas 20.000)

Pelatih : Roberto Bianchi (Brasil)

Pelatih asal Brazil pemegang paspor Spanyol ini mengantongi sertifikat UEFA PRO pada tahun 2006. Pernah melatih Zamora FC, Roberto Bianchi juga lama berkecimpung di Ciuded de Muscia, Mato Grosso de Sul, Bullense, dan Beijing Guoan FC. Kini Beto melangkah bersama Batavia Union.



5. Bogor Raya

Klub yang dikenal dengan nama Laskar Kujang ini berisikan manajemen muda yang kreatif dan penuh semangat. Klub ini juga membuat kejutan dengan mendatangkan mantan pemain River Plate, Diego Bogado, gelandang sayap asal Argentina berusia 24 tahun. Bogor Raya optimis dapat mengubah persepakbolaan Indonesia melalui semangat generasi muda.

Stadion : Persikabo, Bogor (kapasitas 15.000) dan Pajajaran, Bogor (kapasitas 12.000)

Pelatih : John Arwandy

LPI menjadi pertanda dimulainya debut John Arwandi sebagai pelatih. Sebelumnya, John malang-melintang sebagai staf teknik di sejumlah klub Indonesia. Tercatat pernah menjadi pelatih fisik PS Semen Padang pada 2007, John kemudian dipercaya menjadi asisten pelatih Persikabo Bogor tahun 2008-2009. Kini John bertugas memimpin Bogor Raya meraih sukses di LPI.



6. Cendrawasih Papua

Cendrawasih FC lahir dari klub Kontiki FC, yang merupakan binaan para mantan pemain Persipura yang tergabung dalam Asosiasi Mantan Pemain Persipura (AMPP). Papua sendiri dikenal sebagai ladang bakat-bakat muda pemain sepakbola Indonesia dan secara konsisten melahirkan pemain-pemain bintang.

Stadion : Mandala, Jayapura (kapasitas 30.000)

Pelatih : Uwe Erkebrecher (Jerman)

Pelatih asal Jerman ini pernah menangani klub Eropa seperti tim Jerman FC Koln Jugend, FC Carl Zeiss Jena, dan beberapa klub divisi II di Jerman. Dengan pengalaman melatihnya di berbagai klub, Uwe Erkebrecher ingin menjadi bagian dari perubahan sepak bola Indonesia dengan melatih tim Cendrawasih Papua.



7. Jakarta 1928

Jakarta 1928 merupakan salah satu klub yang unik di pentas Liga Primer Indonesia. Klub ini membawa semangat perubahan yang diusung Voetbalbond Indonesish Jakarta (VIJ), salah satu klub sepakbola yang menjadi bagian perjuangan di masa penjajahan dulu. Semangat yang sama selama ini bersemayam di klub Persija Jakarta.

Stadion : Lebak Bulus (Kapasitas 25.000)

Pelatih : Bambang Nurdiansyah

Inilah comeback Bambang Nurdiansyah di bangku pelatih setelah menangani klub-klub ternama Indonesia, seperti Pelita Krakatau Steel, PSIS Semarang, serta terakhir Arema Malang. Beberapa kali pula Bambang dipercaya menangani timnas yunior Indonesia di turnamen internasional, seperti Asian Games 2006. Pernah memperkuat timnas Indonesia sebagai pemain selama 11 tahun, Bambang kini menjadi arsitek utama Jakarta 1928.



8. Kabau Padang

Kabau Padang lahir dari inspirasi kemandirian yang telah dibangun oleh klub sepakbola mandiri Cement Padang. Melalui persiapan yang cenderung tertutup, Kabau Padang akan menyajikan gebrakan-gebrakan di dalam arena Liga Primer Indonesia.

Stadion : Agus Salim, Padang (kapasitas 28.000)

Pelatih : Divaldo Alves (Portugal)

Sebelum melatih Kabau Padang, Divaldo Alves berpengalaman menangani tim-tim di Thailand, Malaysia, dan Hong Kong. Bahkan tahun 2009 lalu Alves pernah melatih Persijap Jepara. Sebagai modal utama mengarungi kiprah kepelatihan di Indonesia, Alves membawa serta pengalaman mengikuti pendidikan fisik dan olahraga di Portugal dan memegang sertifikat pelatih UEFA A-Level.


9. Ksatria XI Solo FC

Kota Solo memiliki sejarah panjang dan membanggakan dalam persepakbolaan Indonesia. Klub asal kota Solo sempat menjuarai Galatama sebanyak 8 kali. Namun belakangan, nama Solo seakan tenggelam di pentas sepakbola nasional dan Jawa Tengah. Kini, Solo FC siap membawa Solo kembali berjaya di pentas nasional melalui Liga Primer Indonesia.

Stadion : Manahan, Solo (kapasitas 24.000)



10. Manado United

Manado United merupakan klub sepakbola yang sudah cukup lama berdiri di Manado. Masyarakat di Manado sendiri sangat menantikan kehadiran dan selalu mendukung klub sepakbola yang dapat berprestasi dari daerahnya. Fokus Manado United adalan pengembangan pemain lokal. Diperkuat oleh mantan pemain-pemain Persma serta kehadiran marquee player Amaral, Manado United siap berprestasi pada musim kompetisi Liga Primer Indonesia pada tanggal 8 Januari 2011 nanti.

Stadion : Klabat, Manado (kapasitas 20.000)

Pelatih : Muhammad Al Hadad

Muhammad Al-Hadad sudah lama malang-melintang di persepakbolaan nasional. Tercatat Niac Mitra Surabaya pernah dibawanya menjuarai tiga kali Piala Galatama. Selanjutnya, Persijatim dan Persim Maros pernah merasakan kiprah kepelatihannya. Terakhir, Al Hadad menukangi Persita Tangerang tahun 2008 sebelum memutuskan untuk hijrah ke Manado United.



11. Medan Bintang

Sepakbola merupakan sebuah olahraga yang sangat digandrungi masyarakat Medan, dimana sejumlah klub-klub sepakbola sempat mengukir prestasi di kancah nasional dan internasional. Adalah Medan Bintang, klub baru yang mendapat dukungan sejumlah elemen, yang berambisi mengangkat dan membesarkan prestasi kota Medan.

Stadion : Teladan, Medan (kapasitas 20.000)

Pelatih : Michael Feichtenbeiner (Jerman)

Michael Feichtenbeiner pernah menjadi managing director Bundesliga divisi dua danpernah pula melatih klub Malaysia, Selangor MPPJ dan kini di Bintang Medan. Pelatihasal Jerman ini merupakan pemegang sertifikat pelatih UEFA Pro Coach Licence.


12. Medan Chiefs

Medan Chiefs lahir dari semangat klub sepakbola Pro Titan, yang memang sudah tidak lagi mengandalkan APBD. Pro Titan sudah lama bergelut di kancah sepakbola nasional sebagai klub yang mandiri. Semangat perjuangan klub sepakbola dari Medan tersebut akan berkembang melalui Medan Chiefs.

Stadion : Teladan, Medan (kapasitas 20.000)

Pelatih : Jorg Steinebruner (Jerman)

Sepakbola Asia bukan barang baru bagi Jorg Steinebruner. Pelatih asal Jerman ini berpengalaman melatih sejumlah klub Singapura, seperti Woodland Wellington, Sengkang Punggol, dan Etoile. Mulai tahun 2011 ini, Steinebruner “menyeberang” beradu taktik di persepakbolaan Indonesia bersama Medan Chiefs.



13. Persebaya

Persebaya memiliki sejarah panjang dalam persebakbolaan nasional Indonesia. Klub ini sempat meraih prestasi gemilang ketika klub-klub Perserikatan dan Galatama bersatu dalam Liga Indonesia (1994) dan meraih gelar juara pada tahun 1997 dan 2005. Kini, Persebaya membuka lembaran baru untuk menorah prestasi di Liga Primer Indonesia.

Stadion : Gelora 10 Nopember, Tambaksari, Surabaya (kapasitas 35.000)

Pelatih : Aji Santoso

Tidak ada yang menyangsikan kiprah Aji semasa masih bermain. Posisi bek sayap kiri timnas Indonesia adalah langganannya, begitu juga dengan ban kapten. Reputasi itu yang membuatnya pernah membela klub-klub papan atas tanah air, seperti Arema Malang, Persebaya Surabaya, PSM Makassar, dan Persema Malang. Sejak 2009, Aji dipercaya menangani Persebaya hingga saat ini.



14. Persema

Persema memiliki visi untuk memajukan persebakbolaan Indonesia. Berkat visi tersebutlah, Persema memilih untuk bergabung dengan Liga Primer Indonesia. Saat ini Persema telah memiliki tim yang sangat tangguh dan memiliki peluang besar di kancah Liga Primer Indonesia.

Stadion : Gajayana, Malang (kapasitas 30.000)

Pelatih : Timo Scheuneman (Jerman)

Pelatih kelahiran Jerman yang fasih berbahasa Indonesia ini pernah bermain di klub college Amerika Serikat, Master Mustangs, dan pada 1997 menjadi pemain Persiba Balikpapan. Setelahnya, Indonesia seakan menjadi tanah air bagi Timo. Memegang lisensi kepelatihan UEFA A sejak 2007 lalu, Timo pernah dipercaya menangani timnas sepakbola putri Indonesia di SEA Games 2008 dan Persema sejak 2010 ini.



15. Persibo

Tim “Laskar Angling Dharma” berdiri pada 12 Maret 1949 dan merupakan juara Divisi Utama musim 2009-1010. Dengan prestasi tersebut, klub ini siap menoreh lembaran sejarah baru di Liga Primer Indonesia.

Stadion : Letjen Haji Sudirman, Bojonegoro (kapasitas 15.000)

Pelatih : Sartono Anwar

Sartono adalah sosok yang sudah lama dikenal pecinta sepakbola Indonesia. Salah satu pencapaian besar Sartono semasa bermain adalah ketika membawa PSIS Semarang menjadi juara perserikatan 1987 dengan mengalahkan Persebaya Surabaya. Selain melatih Persibo, Sartono juga sempat duduk di bangku asisten pelatih timnas futsal Indonesia pada 2002 silam.



16. PS Makassar

PS Makassar merupakan hasil merger dari PSM dengan Makassar City. Berbekal pengalaman panhang di sepakbola nasional, PS Makassar adalah salah satu tim yang memiliki potensi besar di Liga Primer Indonesia.

Stadion : Gelora Andi Mattalata, Makassar (15.000)

Pelatih : Robert Alberts

Robert adalah pelatih yang sudah beberapa kali membuat prestasi untuk tim yang dilatihnya. Tahun 2009-2010, Robert membawa Arema Indonesia menjadi juara Indonesia Super League dan tahun 2010 tim besutannya menjadi Runner Up di Liga Indonesia. Selain itu ia pernah menyandang titel Best Coach berturut-turut di Singapura dan Malaysia. Pria kelahiran Belanda dan pernah bermain di Ajax Amsterdam dan Clermond-Ferrand ini benar-benar ingin memajukan persepakbolaan Indonesia.


17. Real Mataram

Gairah sepakbola Yogyakarta kembali bersinar dengan hadirnya klub Royal Mataram. Nama Royal Mataram akan mewakili semangat dan kekuatan Kerajaan Mataram yang mendapat dukungan besar dari masyarakat Yogyakarta. Berbekal pemain-pemain berpengalaman, klub ini merupakan salah satu yang terkuat dengan mengantongi dua kemenangan.

Stadion : Maguwoharjo, Yogyakarta (kapasitas 30.000)

Pelatih : Jose Basualdo (Argentina)

Jose Basualdo pernah mencicipi Piala Dunia 1990 dan 1994 semasa masih bermain membela timnas Argentina. Usai gantung sepatu, Basualdo menangani klub Ekuador, Deportivo Quito. Setelahnya, Basualdo menangani sejumlah klub Amerika Latin, seperti Universitario de Deportes, El Porvenir, Cienciano, Santiago Morning, dan Universidad de Santiago FC sebelum akhirnya dipinang Real Mataram.



18. Semarang United

Klub yang berbasis di Semarang, Jawa Tengah, ini sengaja disiapkan khusus untuk mengikuti Liga Primer Indonesia. Klub yang digagas oleh Novel Al Bakrie ini mendapat dukungan luas dari masyarakat sepakbola Kota Semarang. Bersama marquee player Amancio Fortes, Semarang United akan menjadi salah satu klub yang paling disegani di kancah Liga Primer Indonesia.

Stadion : Jatidiri, Semarang (kapasitas 25.000)

Pelatih : Edy Paryono

Edy Paryono merupakan pelatih yang berpengalaman karena sempat menyerap ilmu dari Ivan Kolev dan Peter Withe ketika menjadi asisten dua pelatih Eropa itu di timnas Indonesia. Setelahnya, Edy menjadi pelatih PSIM Yogyakarta, PSIS Semarang, Persipur Purwodadi, hingga akhirnya menangani Semarang United pada musim perdana Liga Primer Indonesia.



19. Tangerang Wolves

Semangat pendukung sepakbola di Tangerang tidak dapat diragukan lagi. Keberadaan Tangerang United di kota industri ini diharapkan dapat meningkatkan geliat dan semangat persepakbolaan lokal. Dipimpin oleh pelatih yang jeli akan bakat-bakat muda, klub ini yakin dapat memperoleh tempat tersendiri di hati para pecinta sepakbola Indonesia.

Stadion : Benteng (kapasitas 25.000)

Pelatih : Paulo Camargo (Brasil)

Di negara asalnya, Brasil, Paulo Camargo dikenal pelatih yang sangat serius dalam menangani tim dan jeli menciptakan pemain berbakat. Salah satu anak didiknya adalah Kaka ketika masih bermain di tim junior São Paulo Futebol Clube. Kini, kemampuan tersebut dapat ditularkan ke Indonesia. Kita nantikan siapa pemain muda cemerlang yang dilahirkan Camargo bersama Tangerang Wolves.

Seleksi Timnas - Tak Memuaskan, 3 Pemain Klub Asing Dicoret

Jakarta - Seleksi pemain timnas Pra Olimpiade tahap pertama sudah usai Minggu (10/1/2011) kemarin. Dari tiga pemain klub asing yang diundang, tak ada satupun yang memuaskan dan akhirnya Alfred Riedl pun mencoret mereka.

Ketiga pemain itu adalah James Zaidan Saragih (New York Cosmos FC), Andrea Bittar (FC Cannes) dan Arthur Irawan (Lytham Town). Baik James, Andre dan Arthur sudah mengikuti seleksi bersama 15 pemain lokal plus Syamsir Alam sejak Jumat (7/1) di lapangan C, Senayan.

Pada akhirnya ketiga pemain itu tersingkir dari persaingan untuk memperebutkan tempat di skuad Pra Olimpiade yang berjumlah 25 orang dan akan diumumkan 17 Januari mendatang. Alasan Riedl adalah karena mereka dinilai tak mampu memenuhi standar yang dimaui olehnya.

Pada latihan terakhir kemarin pun Riedl diberitakan sudah berbicara langsung dengan ketiga pemain itu mengenai pencoretan itu. "Alasannya ketiga pemain itu masih terlalu muda. Mereka masih punya waktu untuk berkembang," ujar asisten pelatih Wolfgang Pikal dalam sambungan telepon kepada wartawan, Senin (10/1).

"Kemampuan individu mereka pun tidak lebih baik dari pemain-pemain lokal yang ada, baik secara taktik maupun skill. Masih kurang," sambungnya.

Alhasil Riedl pun tinggal menunggu empat pemain keturunan yang bermain di klub asing seperti Stefano Lilipaly dan Mark van de Mareel (FC Utrecht), Oliver Rifai (AZ Alkmaar), dan Fahri Agri (Al Khor). Mereka akan mengikuti seleksi tahap kedua yang dilaksanakan mulai Selasa (11/1) besok hingga Kamis (12/1).

Setelah terbentuk, tim ini akan menjalani training camp Tertutup sampai pertandingan kualifikasi Olimpiade melawan Turkmenistan 23 Februari dan 9 Maret nanti.

Inilah 7 Lapangan Yang Cocok Sebagai Tempat Latihan SEFARUAD

Sebagai persiapan menghadapi kejuaran UAD Cup 2011, sebuah tempat latihan yang baik akan sangat menunjang kemampuan bermain sepak bola para pemain SEFARUAD dari segi skill individu maupun teknik bermain secara keseluruhan (teamwork).


Untuk itu inilah beberapa tempat latihan yang sangat cocok dan recomended sebagai penunjang kualitas bermain yang baik bagi seluruh pemain SEFARUAD. Selain itu, harganya juga "mungkin" masih bisa dijangkau.. Hhhe.. 



Camp Nou (Barcelona, Spanyol)

Julukan : Nou Estadi del Futbol Club Barcelona
Diresmikan : 24 September 1956
Kapasitas : 98,772 Penonton
Biaya pembangunan : 3 juta U$
Alamat : vinguda Aristides Maillol, s/n, 08028, Barcelona
Prakiraan sewa untuk SEFARUAD : 300 ribu/menit




Old Trafford ( Manchester United, Inggris)
 
Julukan : Theater of Dreams
Diresmikan : 1909
Kapasitas : 76.000 Penonton
Biaya Pembangunan : 6 Juta Poundsterling
Alamat : Sir Matt Busby Way, Old Trafford,Manchester, M16 0RA England
No. Telepon : +44 (0) 161 868 8000
 
Prakiraan sewa untuk SEFARUAD : 300rb/menit













Santiago Bernebeau (Real Madrid, Spanyol)  
Julukan : El Estadio Bernebeau
Diresmikan : 14 December 1947
Kapasitas : 80.000 Penonton
Biaya Pembangunan : EUR 288 juta (Rp 3, 25 triliun)
Alamat : Avenida Concha Espina 1, 28036 Madrid
Prakiraan Sewa untuk SEFARUAD : 300 rb/menit














Guiseppe Meazza / San Siro (Internazionale / AC Milan, Italia)  
Julukan :
Diresmikan : 19 September 1926
Kapasitas : 80.000 Penonton
Biaya Pembangunan : 

Alamat : 
Prakiraan Sewa untuk SEFARUAD : 275 ribu / menit





Emirates Stadium ( Arsenal, London, Inggris)
 
Julukan :
Diresmikan : 2 July 2006
Kapasitas : 60.400 Penonton
Biaya Pembangunan : 

Alamat : Avenell Road, Highbury, North London N5 1BU
No. Telepon : 020 7704 4000
Prakiraan Sewa untuk SEFARUAD : 215 ribu / menit






Stadion Maguwoharjo (PSS Sleman / Pro Duta FC, Yogyakarta, Indonesia)
Julukan :
Diresmikan : -
Kapasitas : 40.00 Penonton
Biaya Pembangunan :  Kurang lebih 100 M

Alamat : Desa Maguwoharjo, Kec. Depok, Sleman, Yogyakarta
No. Telepon : -
Prakiraan Sewa untuk SEFARUAD : 250 ribu / minggu



Stadion STTA Adisucipto (SEFARUAD, Yogyakarta)
Julukan : -
Berdiri : -
Kapasitas : -
Alamat : Yogyakarta
No. Telepon : -
Prakiraan Sewa untuk SEFARUAD : 100 rb / bulan



 


















_rheyzaurus_

Minggu, 09 Januari 2011

Photo - 3 "Pemain Asing" ikut seleksi Timnas U-23

Arthur Irawan - Preston North End

James Zaidan Saragih - Pemain asal AS

James Zaidan Saragih

Arthur Irawan

Andrea Bitar - FC Cannes

Wolfgang Pikal - Asisten Pelatih Timnas

Seleksi Timnas, Pemain Mulai Kena Tegur

Jakarta - Seleksi Tim Nasional Indonesia U-23 tahap pertama mulai memasuki hari kedua, Sabtu 8 Januari 2011. Sama seperti hari pertama, seleksi digelar di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta.

Di bawah guyuran hujan, 19 pemain hadir untuk seleksi hari kedua. Masih tampak dua pemain asing, James Zaidan Saragih dan Andrea Bitar dalam rombongan pemain yang hari ini menggunakan seragam abu-abu.

Sesudah melakukan pengasahan teknik, para pemain kemudian dibagi dalam dua tim, orange dan kuning. Bertindak sebagai wasit adalah asisten pelatih Wolfgang Pikal. Sementara itu, pelatih Alfred Riedl mengawasi dari tribun penonton.

Riedl baru mulai bereaksi ketika salah satu pemainnya melakukan tackle keras pada Bitar. "No tackling, no tackling.." teriak Riedl dari pinggir lapangan.

Kembali ke pertandingan, gantian Pikal yang menegur salah satu pemainnya. Kali ini karena sang pemain melakukan aksi menggocek bola. Padahal, bola seharusnya dengan mudah bisa diumpannya ke rekan yang sudah menunggu.

"Tidak perlu skill, ini bukan sirkus. Main seperti biasa saja," tegur Pikal.

Seleksi hari ini juga disaksikan banyak pecinta sepakbola yang menyaksikan dari pinggir lapangan. Dengan menggunakan helm atau payung untuk mencegah hujan mengenai tubuh, mereka setia menonton seleksi dari pukul 08.30 hingga 10.00 WIB.

Seleksi tahap pertama ini akan berlangsung dari 7-9 Januari 2011. Seleksi kedua dan ketiga akan digelar pada 11-13 Januari dan 15-17 Januari 2011. Seleksi tahap pertama dan kedua diprioritaskan untuk Pra Olimpiade 2012. Selanjutnya seleksi terakhir untuk melengkapi skuad SEA Games 2011.

sumber : vivanews.com

Arthur Irawan - Motivasi Membela Timnas

Jakarta - Arthur Irawan kembali hadir di hari kedua seleksi pertama Tim Nasional (Timnas) U-23, Sabtu 8 Januari 2011. Sehari sebelumnya, Arthur sempat salah dikenali sebagai pemain asing yang akan dinaturalisasi.

Tapi, sebenarnya dia merupakan pemain asli Indonesia lulusan Jakarta International School. Arthur yang baru berusia 19 tahun ini masih merumput  di klub Inggris, Lytham Town. Dia juga masih dalam proses tes di klub Inggris lainnya, Preston North End.

"Motivasi saya membela Indonesia karena saya cinta bangsa ini. Kalau dipilih (masuk timnas), maka akan saya berikan yang terbaik untuk negara ini," ujar Arthur kepada wartawan selepas seleksi di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta.

"Membela negara itu sesuatu yang sangat besar. Ikut seleksi saja saya sudah bangga," tuturnya.

Arthur menjadi pusat perhatian bersama dua pemain asing lainnya, James Zaidan Saragih dan Andrea Bitar. Arthur dan Andrea cukup mencolok karena warna kulitnya yang cerah dibanding para pemain lainnya.

Namun, Andrea jadi yang paling 'terang' dengan warna kulit bule, rambut pirang, dan mata biru. Sementara itu, James tidak tampak menonjol mengingat dia berkulit sawo matang seperti kebanyakan pemain Indonesia lainnya.

"Saya hanya ingin menang (seleksi) untuk bisa ikut SEA Games dan Pra Olimpiade," kata Arthur

sumber : vivanews.com

Seleksi Timnas Indonesia U-23

Seleksi Tim nasional (timnas) sepak bola U-23 Indonesia mulai dilakukan di lapangan C, Senayan, Jakarta, pada hari Jum'at (7/1). Pada seleksi hari pertama, hanya 19 pemain yang hadir dari total 27 pemain yang dipanggil. Dan. Empat diantaranya adalah pemain yang berasal dari klub non-Liga Indonesia.

Mereka adalah Andrea Bitar (Cannes/Prancis), James Zaidan Saragih (New York Cosmos/Amerika), Athur Itawan (Preston North End/Inggris), dan Syamsir Alam (Penarol/Uruguay).  Nah, dua nama terdepan adalah pemain keturunan yang belum memiliki paspor Indonesia dan sengaja diundang untuk mengikuti seleksi. Sedangkan Athur dan Syamsir adalah anak Indonesia yang sedang mencoba peruntungan di luar negeri.


Selain Andrea dan James, masih ada empat pemain lagi. Tiga asal Belanda, Stefano Lilipaly (FC Utrecht/Belanda), Mark Van De marReel (FC Utrecht/Belanda), dan Oliver Rifai (AZ Alkmar/ Belanda). Satu lainnya berasal dari liga Qatar dan telah memiliki paspor Indonesia,  Farri Agri (Al Khor SC). Tapi, mereka belum bisa datang pada seleksi tahap pertama ini.


Kedatangan pemain tersebut menurut wakil ketua BTN (Badan Tim Nasional) Iman tidak serta merta akan langsung direkrut. Tapi, harus melalui proses seleksi dan penilaian dari pelatih timnas Alfred Riedl.


"Jika bagus skillnya dan dianggap memiliki potensi ya ditindak lanjuti prosesnya. Jika tidak ya kita kembalikan ke klub masing-masing. Kan statusnya hanya undangan saja," terang Iman. Sementara itu, pelatih timnas Alfred Riedl memastikan bahwa seleksi yang dilakukannya murni hanya berdasarkan kepada kemampuan pemain.


Karena itu, "Kami hanya akan melihat secara objektif. Kami jamin tidak ada intervensi karena semua bergantung kepada saya dan siapa yang saya butuhkan. Saya hanya akan memilih yang terbaik dari mereka," paparnya.


Menurut pelatih asal Austria tersebut, seleksi yang dia lakukan ingin melihat kemampuan dasra pemain terlebih dahulu terutama dari sisi teknik. Karena itu, menu latihan difokuskan pada teknik umpan, tendangan, dan  kejelian pemain saat bertahan maupun menyerang.


Untuk itu, dia membaginya menjadi dua sesi. Pertama, latihan berupa teknik passing berpasangan dengan berbagai model. Kedua, dia menguji kemampuan mereka dengan memainkan game kecil dimana setiap tim diisi sembilan pemain. "Saya berusaha memantau mereka bagaimana saat melakukan serangan atau saat bertahan Saya sudah mencatatnya. Tapi, masalah penilaian belum bisa saya omongkan," terang Riedl.


Dia harus bekerja keras untuk memilih pemain karena tidak lama lagi Indonesia akan tampil pada ajang pra-Olimpiade 2012. Ya, tim Garuda akan mengawali perjalanannya dengan meladeni Turkmenistan. Laga pertama akan digelar di Indonesia pada 23 Februari, kemudian partai kedua akan dihelat pada 9 Maret 2011 di kandang lawan.








Hari ini proses seleksi pemain Timnas U-23 atau pemain berusia di bawah 23 tahun masih berlangsung. Dari pantauan SCTV Ahad (9/1), proses seleksi berlangsung di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta sejak pukul 08.00 WIB.

Ada dua nama yang terus terlihat selama beberapa hari seleksi ini di antaranya adalah Arthur Irawan dan James Zaidan Saragih. Dari situ, pelatih Alfred Riedl terus memantau pemain yang memiliki kriteria baik di antaranya mampu berlari cepat, kerja sama tim yang bagus, dan kepribadian yang tidak memiliki masalah di luar. Nantinya para pemain yang terpilih sebanyak 25 orang akan menjadi Timnas U-23 pada 17 Januari mendatang.


Sementara itu, hingga kini, masih belum ada keterangan resmi mengenai pemain di Liga Premier Indonesia (LPI) bisa masuk ke Timnas U-23 atau tidak.