Tampilkan postingan dengan label Barcelona. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Barcelona. Tampilkan semua postingan

Rabu, 02 Februari 2011

Sempat Hendak Bergabung Milan

BARCELONA - Gelandang Barcelona Xavi Hernandez mengaku sempat hendak bergabung AC Milan saat usianya masih belia.
Namun kini pemain berusia 31 tahun itu meneguhkan tekad untuk berkarir di Nou Camp hingga pinsiun nanti.
“Saya pernah mendapat tawaran penting dari Milan disaat usiaku masih 18 tahun. Namun kala itu saya putuskan untuk bergabung Barcelona,” ujar Xavi.
“Saya ingin meraih banyak gelar di sini dan saya merasa bahagia telah memilih untuk bertahan bersama Barcelona.”
Saat ditanya mengenai peluang dirinya bergabung bersama Real Madrid, Xavi menjawab, “Saya mencintai Barca dan saya tak akan bahagia di Real Madrid.”

Selasa, 01 Februari 2011

Kekalahan-Kekalahan Besar Dalam Sepak Bola

Banyak sekali pertandingan sepak bola yang hanya menghasilkan sedikit gol, bahkan ada juga laga di mana tak satu kali pun bola bersarang di gawang. Namun tak jarang juga terjadi pesta gol dalam satu pertandingan.
Bulan Oktober tahun lalu, hadir satu momen memalukan untuk klub papan atas Belanda, Feyenoord. Tanpa ampun mereka dilibas rivalnya di Eredivisie, PSV Eindhoven sepuluh gol tanpa balas!
Kekalahan tersebut merupakan yang terburuk dalam 102 tahun sejarah klub yang bermarkas di kota Rotterdam itu. Jawara 14 kali Liga Belanda itu pun kini terseok-seok di papan tengah klasemen.
Selain nasib buruk yang dialami Feyenoord, berikut ini adalah beberapa kekalahan-kekalahan besar yang pernah terjadi di lapangan hijau:

Arbroath 36-0 Bon Accord (1885)
Kesalahan administratif membuat klub kriket Aberdeen Orion diundang untuk bermain di Piala Skotlandia sebagai pengganti Aberdeen Orion FC, membuat Arbroath FC mampu mencatat rekor kemenangan terbesar di dunia sepak bola Inggris Raya.
Situasi tersebut terjadi karena memang banyak klub yang memainkan banyak cabang olahraga lain, tetapi gabungan para pemain kriket dari klub Orion menerima undangan tersebut dan mengadopsi nama Bon Accord untuk menandai debut sepak bola mereka.
Pemain Arbroath, John Petrie yang masih berumur 18 tahun kala itu, menghasilkan rekor 13 gol sementara laporan yang ada menunjukkan jika Bon Accord tidak satu kali pun melakukan tembakan ke arah gawang. Kiper Arboath, Jim Milne Snr bahkan sampai harus meminjam sebuah payung dari temannya di tribun penonton, sementara wasit Dave Stormont mengakui bahwa skor yang tercipta sudah cukup bagus untuk Bon Accord karena dia sudah "menghapus tujuh gol" atas dasar keputusan offside yang "sangat meragukan".
Bulan September 1987, Orion FC mampu memenuhi undangan yang sebenarnya ketika mereka lagi-lagi bersua Arbroath di putaran pertama Piala Skotlandia. Dan Arbroath masih menang dengan skor 18-0 kala itu.

Dundee Harp 35-0 Aberdeen Rovers (1885)
Ketika Arbroath mencatat kemenangan mereka atas Bon Accord dengan skor 36-0 pada 12 September 1885, Dundee Harp hampir saja menyamai rekor mereka melawan tim lain dari kota Aberdeen, di tempat lain yang berjarak kurang lebih 20 mil.
Wasit sebenarnya mencatat 37 gol ketika Harp menghancurkan Aberdeen Rovers, tetapi mantan sekretaris klub hanya mencatat 35, dan wasit - yang mengaku sudah berusaha keras untuk memantau catatan gol tersebut - akhirnya menulis 35-0 sebagai hasil resmi.

Preston 26-0 Hyde (1887)
Masih menjadi rekor dari pertandingan kompetitif di Inggris, adalah saat Preston mengalahkan Hyde - yang didirikan 2 tahun sebelumnya, 26-0 di putaran pertama Piala FA.
Kehebatan skuad Preston tidak terlepas dari peran Major William Sudell, seorang manajer pabrik kapas yang datang di klub tersebut ketika masih remaja tahun 1867 sebelum menjadi ketua klub. Dia melakukan revolusi di klub dengan memasukkan beberapa pemain dari Skotlandia.
Sudell, menjanjikan para pemain Skotlandia itu pekerjaan di pabrik miliknya disertai gaji untuk penampilan mereka. FA dengan tegas melarang hal tersebut dengan dalih profesionalisme. Tim Sudell pun didepak dari Piala FA tahun 1884 setelah menang atas Upton Park setelah klub asal kota London itu mengajukan protes bahwa Preston telah membayar para pemainnya secara legal.
Tahun 1885, kebijakan FA mengenai gaji pemain melunak, dan Sudell pun bersinar. Dengan skuad superior yang dimilikinya, Sudell mengadopsi formasi 2-3-5 dan menggunakan papan tulis untuk menjelaskan taktiknya, dan kemenangan atas Hyde tahun 1887 menggambarkan mereka sudah jauh lebih maju dibandingkan tim lain yang seangkatan.
Mereka memang kalah dari West Brom di final Piala FA Tahun itu dengan skor 3-1, tetapi mereka mengunci posisi mereka dalam sejarah di musim perdana Football League tahun 1988-1989, memenangkan liga dan piala domestik tanpa pernah kalah di mana mereka akhirnya dikenal dengan sebutan Invincibles.

Real Madrid 11-1 Barcelona (1943)
Perang sipil Spanyol telah menyulut ketegangan antara Madrid dan Barca di mana Los Azulgrana kemudian menjadi sebuah simbol Catalanism yang berdiri di seberang tim ibukota tersebut.
Perang tersebut menyebabkan pertandingan di antara kedua tim tersebut vakum tahun 1936 sampai 1939 dan, meski Barca memiliki catatan lebih baik di pertemuan awal pasca perang, Madrid mampu memenangi empat dari lima pertandingan sebelum pertandingan mereka yang terkenal di pentas piala domestik tahun 1943.
Pada laga semifinal Copa del Generalisimo - atau Copa del Rey selama pemerintahan Jenderal Francisco Franco - Barca menang 3-0 di kandangnya, stadion Les Corts pada leg pertama, diiringi siulan fans Catalonia pada pemain tim tamu.
Franco dikabarkan sangat marah akan hasil tersebut dan cerita yang berkembang menyebut, jelang leg kedua, direktur keamanan dalam negeri Spanyol telah memperingatkan para pemain Barca akan sikap patriotisme mereka yang kurang dan mengatakan bahwa mereka "bisa bermain karena kedermawanan rezim Franco". Para fans Madrid pun diberi peluit demi menurunkan semangat tim tamu mereka, dan Madrid memimpin 8-0 pada paruh pertama untuk menyudahi permainan dengan hasil 11-1 - yang masih menjadi kemenangan terbesar sepanjang sejarah klub.

Hungaria 7-1 Inggris (1954)
Melihat penampilan Ferenc Puskas yang gemuk ketika Hungaria tiba di Wembley tahun 1953, seorang pemain dari Inggris yang tidak diketahui identitasnya mengatakan sesuatu yang kemudian menjadi terkenal: "Lihat laki-laki gemuk yang mungil itu. Kita akan membantai tim ini."
Memang naif untuk mengatakan hal tersebut karena pada akhirnya, dengan reputasi Hungaria yang semakin berkembang di Eropa, mereka justru membantai Inggris dengan kemenangan 6-3 sekaligus mengakhiri reputasi tuan rumah yang tak terkalahkan selama 90 tahun ketika bermain di kandang melawan tim dari luar kepulauan Inggris.
Bulan Mei tahun berikutnya, Inggris pergi ke Budapest untuk mengembalikan martabat mereka. Di sana, mereka menderita kekalahan 7-1 , melampaui kekalahan 7-2 dari Skotlandia tahun 1878 dan masih menjadi kekalahan terburuk dalam sejarah mereka.

Manchester United 10-0 Anderlecht (1956)
Chelsea, menjuarai Liga Inggris tahun 1954-55, namun mengundurkan diri dari pertandingan Liga Champion Eropa periode pertama atas saran Alan Hardaker, sekretaris Football League. Sikapnya yang menentang kompetisi ini timbul karena sikap rasis terhadap Eropa dan juga keinginan untuk memastikan bahwa Liga Inggris masih menjadi trofi yang paling diinginkan para klub.
Ketika United memenangkan liga di tahun 1955-56, Matt Busby berniat ikut bagian pada kompetisi baru Eropa tersebut, dan menentang upaya Hardaker untuk mencegah mereka melakukannya. Skuad yang dikenal dengan nama Busby's Babes pun segera memberi kesan.
Pada 12 September 1956, United mengalahkan Anderlecht, juara Belgia, pada putaran pertama. Mereka menang 2-0 di Brussels lewat pertandingan ketat di mana kiper Ray Wood melakukan serangkaian aksi penyelamatan gemilang.
Pertandingan leg kedua diadakan di stadion Maine Road karena Old Trafford kekurangan lampu sorot. Pertandingan tersebut pun menjadi arena pembantaian dengan Dennis Viollet mencetak empat gol diikuti Tommy Taylor dengan tiga gol. Busby berencana membuat United menjadi tim terbaik dunia, tetapi mereka kalah 5-3 di laga semifinal tahun itu oleh sang juara, Real Madrid, yang kemudian mendominasi di periode awal kompetisi.

Hungaria 10-1 El Salvador (1982)
Hungaria merupakan tim pertama dan satu-satunya yang meraih kemenangan dengan dua digit di Piala Dunia ketika mereka mengalahkan El Salvador pada laga pembuka edisi 1982 di Spanyol.
El Salvador mengalami debut yang cukup sulit di tahun 1970, ketika mereka gagal mencetak gol di tiga kekalahan beruntun mereka. Pelatih Mauricio 'Pipo' Rodriguez masih memberi kesan yang positif atas kekalahan 10-1 mereka: "Saya senang sekaligus sedih. Saya senang karena kami berhasil mencetak gol pertama kami di Piala Dunia, tetapi jumlah gol dalam kekalahan kamilah yang membuat saya sedih ."

Spanyol 12-1 Malta (1983)
Kalah 2-1 dari Belanda dan menempati posisi kedua dari belakang pada kualifikasi Eropa tahun 1984 membuat Spanyol memiliki peluang kecil menuju putaran final di Prancis. Kedua tim berhadapan dengan Malta di partai terakhir, dan setelah Belanda menang 5-0 tanggal 17 Desember, Spanyol membutuhkan sebelas gol empat hari berikutnya jika ingin sampai ke final.
Tampak secercah harapan untuk Spanyol ketika mereka mencetak skor 3-1 pada paruh permainan pertama, dan secara luar biasa mereka mencetak sembilan gol lagi di sisa pertandingan.
Kiper Malta John Bonello menjadi figur yang terkenal di Spanyol dan di tahun 2006, dia menjadi bagian dari iklan bir Amstel di negara tersebut, dengan label el amigo perfecto, dan meski banyak dicerca di Malta, Bonello justru merasa 'tersanjung' karenanya.
"Bagaimanapun juga kekalahan 12-1 adalah fakta, tapi itu hanya pembuka menuju iklan tersebut," ucapnya kepada jurnalis Malta Today. "Kalian menilainya salah. Mereka memilih saya karena saya adalah atlet, bukan karena hasil dari pertandingan tersebut. Saya terpilih dari ribuan kandidat. Siapapun yang menganggap iklan itu sebagai penghinaan, justru berpikiran bodoh."

Manchester United 9-0 Ipswich (1995)
Meski tanpa pemain kunci Eric Cantona yang absen karena skors untuk waktu yang lama, United membukukan kemenangan terbesar mereka di Liga Premier ketika mereka membantai Tractor Boys di Old Trafford dengan lima gol dicetak Andy Cole dan dua lagi oleh Mark Hughes. Walau demikian Blackburn masih memimpin klasemen sementara, dan striker Alan Shearer tak peduli dengan performa United. "Tidak ada laga yang mudah di Liga Premier," terangnya, "kecuali jika Anda melawan Ipswich di kandang."
United menyelesaikan musim itu dengan terpaut satu poin di belakang Blackburn sedangkan Ipswich menempati posisi bawah dengan kebobolan 93 gol.

Australia 31-0 American Samoa (2001)
Kemenangan tunggal American Samoa hingga saat ini terjadi ketika melawan Wallis and Futuna tahun 1983, dan mereka kalah 13-0 serta 9-0 masing-masing melawan Fiji dan Samoa di kualifikasi Piala Dunia 2002 sebelum melawat ke kandang Australia.
"Takut bukan kata-kata yang tepat," terang pelatih American Samoa, Tunoa Lui sebelum perjalanan. "Kami akan meminta pertolongan dari atas. Kami meminta Tuhan untuk memperkecil skor."
The Socceroos, yang baru saja menang 22-0 atas Tonga, membutuhkan waktu sepuluh menit untuk membuka pundi gol mereka kala itu, namun mereka sudah menyarangkan empat gol di menit 14. Archie Thompson menyelesaikan pertandingan tersebut dengan melesakkan 13 gol, dan kebingungan pun mencuat akan jumlah gol yang tercipta dan FIFA pun sampai harus menunggu laporan wasit sebelum membenarkan hasil pertandingan.
Membukukan 53 gol tanpa kebobolan di dua pertandingan pembuka kualifikasi grup Oceania, boss Australia Frank Farina tidak terkesan dengan standar lawan mereka dan Australia pun memilih untuk hijrah ke Federasi Sepak Bola Asia di awal tahun 2006.

AS Adema 149-0 Stade Olympique de L'Emyrne (2002)
Asosiasi sepak bola Madagaskar memutuskan untuk melarang beberapa pemain SO l'Emyrne dan pelatihnya, setelah mereka memutuskan untuk memprotes keputusan wasit yang membuat mereka kehilangan gelar juara dengan cara menembakkan bola ke gawang mereka sendiri.
Juara bertahan SO l'Emyrne ditahan imbang 2-2 oleh Domoina Soavina Atsimondrano oleh keputusan penalti yang kontroversial di menit akhir dalam turnamen bersistem round-robin untuk menentukan gelar juara liga.
Hasilnya, mereka memilih untuk menggunakan pertandingan terakhir mereka melawan sang juara yang baru, Adema, untuk menjelaskan posisi mereka. Para pemain Adema tidak mencetak gol-gol tersebut. Mereka hanya berdiri terpana, melihat sang lawan mencetak sejarah kekalahan kompetitif terbesar sepanjang sejarah dunia sepak bola.

Senin, 17 Januari 2011

Jelang 16 Besar Liga Champion : Cesc : " Mengalahkan Barca Bukan Kemustahilan "

Arsenal dipertemukan dengan tim kuat, Barcelona, di babak 16 besar Liga Champion. Kapten The Gunners, Cesc Fabregas, yakin Los Azulgrana bukanlah tim yang tidak terkalahkan.
Barcelona disebut-sebut sebagai tim yang paling dihindari oleh kontestan 16 besar Liga Champion lainnya, terutama setelah Lionel Messi cs. menggilas Real Madrid 5-0 di La Liga. Alhasil, Arsenal dikatakan tertiban sial karena dipertemukan dengan pasukan Pep Guardiola saat fase knock-out baru dimulai.

The Gunners tentu akan menjadi tim yang tidak difavoritkan. Musim lalu saja mereka takluk 6-3 secara agregat di babak perempat final dari lawan yang sama.

Karena itu, sebagai kapten Fabregas perlu menaikkan mental bertanding koleganya sejak jauh-jauh hari. "Ini bukan misi yang mustahil," ucapnya kepada The Sun.

"Kami bisa memenanginya. Barcelona tidak tak terkalahkan. Jika mereka adalah tim yang tak tersentuh, mereka akan memenangi Liga Champion setiap tahun," ucap playmaker berusia 23 tahun itu.

Fabregas pun membuka lembaran sejarah Liga Champion dalam beberapa musim terakhir dan ia mendapati Raksasa Catalan kerap tersandung saat berhadapan dengan klub-klub Inggris. So, ia yakin musim ini giliran Arsenal yang bakal menyingkirkan Barca.

"Manchester United, Chelsea, dan Liverpool teah menyingkirkan mereka dalam beberapa tahun terakhir. Mungkin musim ini giliran kami, mengapa tidak?" ucap Fabregas.

"Jika kami ingin menjadi juara Eropa, kami harus mampu mengalahkan siapa pun, termasuk Barca," simpul pria Catalan yang akan kembali ke Camp Nou untuk pertama kalinya sejak transfer saga dengan Barca berakhir.

suber : bolanews.com

Messi Kini Menjomblo

Barcelona - Kisah asmara Lionel Messi tidak sesukses kariernya di dunia sepakbola. Pemain yang baru saja dinobatkan sebagai yang terbaik di dunia itu dikabarkan telah putus dengan sang pacar, Antonella Roccuzzo.

Kabar kandasnya hubungan mereka diungkapkan sendiri oleh kakek Messi, Antonio Cuccitini, saat diwawancarai oleh sebuah radio setempat, Radio 2.

Menurut sang kakek, Messi tak lagi menjalin asmara dengan Antonella yang telah dipacarinya dalam setahun belakangan ini.

"Messi tak punya pacar sekarang. Mereka bertengkar," papar Cuccitini seperti dikutip Sport.

"Messi masih sangat muda. Aku selalu meminta dia untuk menikmati hidup, berlaku baik dan selalu sehat," imbuhnya sambil menirukan nasehat kepada sang cucu.

Hubungan Messi dengan Antonella selama ini cukup jauh dari gosip dan ekspos media. Bahkan keduanya dilaporkan telah merencanakan untuk menikah tidak lama lagi.

Antonella memang bukan yang pertama bagi bomber Barcelona berusia 23 tahun itu. Sebelumnya Messi dikabarkan pernah punya hubungan khusus dengan beberapa wanita seperti Macarena Lemos dan model seksi Argentina Luciana Salazar.


sumber : detiksport.com

Jelang 16 Besar Liga Champion : Pique Peringatkan Arsenal

Pemain bertahan Barcelona, Gerard Pique, memperingatkan Arsenal bahwa Lionel Messi akan membuat The Gunners menderita saat kedua tim bertemu di babak 16 Besar Liga Champion bulan depan.
Messi baru saja mendapatkan gelar pemain terbaik dunia untuk kedua kalinya berturut-turut, dan gelandang asal Argentina itu pernah menyengsarakan tim asuhan Arsene Wenger di perempat final Liga Champion musim lalu. Oleh karena itu, Pique yakin Arsenal akan kembali menderita di tangan Messi ketika kedua tim bertemu lagi di babak 16 Besar kompetisi yang sama.
Bek Barca itu mengatakan bahwa Messi adalah pemain terbaik dunia yang sangat penting bagi tim Catalan itu. Dan yakin setelah memenangkan penghargaannya, Messi pasti ingin mendapatkan gelar juara yang lain, dan akan memperlihatkannya saat menghadapi Arsenal di babak 16 Besar Liga Champion.
"Leo adalah yang terbaik di dunia. Ia sangat penting bagi Barcelona. Ketika Anda memenangkan gelar juara, Anda bisa merasa senang dan Anda pasti ingin merasakan hal yang sama lagi," ujar Pique seperti dilansir The Sun. "Jadi kami memiliki rasa lapar yang sama untuk mendapatkan gelar juara seperti Liga Champion dua tahun lalu. Kami yakin mampu meraih kemenangan saat menghadapi Arsenal," tambahnya.
Arsenal akan menjadi tuan rumah leg pertama pada 16 Februari dan bertandang ke Camp Nou pada 8 Maret.
Saat Messi menerima penghargaan sebagai pemain terbaik dunia, Pique merupakan salah satu dari enam pemain Barca yang masuk dalam FIFA/FIFPRO world XI yang diumumkan juga di Zurich. Dan mantan bintang Manchester United itu menegaskan bahwa penghargaan yang diraih para pemain Barca akan menjadi motivasi yang bagus saat menghadapi Arsenal.
"Penghargaan ini memberi dorongan yang luar biasa bagi keyakinan kami menjelang pertandingan menghadapi Arsenal," ungkap pemain berusia 23 tahun itu. "Kami ingin memenangkan Liga Champion lagi dan kami yakin kami bisa melakukannya. Anda harus bekerja keras dan berjuang untuk berada di sini, dan kami siap untuk itu." tegas Pique.


sumber : bolanews.com

Fabregas dan Iniesta untuk Sepatu Nike Terbaru

Nike merilis sepatu sepak bola terbaru. Sejumlah pesepakbola elit dunia akan menggunakan sepatu terbaru itu di setiap laga.

Nike CTR360 Maestri II Elite dirancang untuk para pemain yang menguasai kontrol di lapangan. Mengendalikan tempo dengan penempatan bola yang akurat, mendikte permainan dan menciptakan kesempatan adalah kebutuhan yang penting untuk seorang pemain maestro lini tengah.

Baik Francesc Fabregas (Arsenal FC) dan Andres Iniesta (Barcelona FC) mewakili pemain utama yang menguasai kontrol di lapangan dan keduanya menggunakan sepatu Nike CTR360. Kemampuan untuk mengontrol dan mengatur teman satu timnya untuk mencetak berbagai peluang itulah yang membuat mereka berbeda. Angka tidak dapat berbohong. Berdasarkan hasil statistik, yang dikeluarkan oleh UK-based Opta sebagai pusat data sejarah olahraga terlengkap di dunia, menunjukkan keunikan dari kemampuan Fabregas dan Iniesta adalah untuk penguasaan dalam mendominasi permainan.

Cesc Fabregas (The Maestro). Fabregas menggabungkan teknik fluiditas dengan kemampuannya sendiri untuk mendikte jalannya permainan. Dari awal musim pertandingan 2009/2010, dia telah berhasil menjadi penyumbang assists (16) terbanyak untuk liga klubnya. Fabregas telah menciptakan rata-rata peluang di setiap 24.8 menit, pencapaian tertinggi diantara para pemain lainnya. Yang juga patut dicatat, Fabregas merupakan pemain paling produktif dalam menciptakan peluang untuk timnya di lima liga Eropa teratas musim 2009/2010, menciptakan peluang setiap 29 menit.

Andres Iniesta (The Magician). Musim panas ini di Afrika Selatan, Iniesta mulai menunjukkan perubahan dalam permainannya dan tidak menjadi suatu kejutan ketika keakuratan penempatan dan assists rasionya menempatkannya menjadi salah satu pemain terbaik di dunia. Dalam kompetisi kejuaraan premier Eropa musim ini, Iniesta berhasil menemukan ‘pendamping’ yang memberikannya 90% passing yang luar biasa. Musim terakhir di liga klubnya, penyiasat berbakat ini berhasil mencatat rata-rata 93.7% passing accuracy di tengah-tengah permainannya. Iniesta telah menciptakan sebuah kompetisi tingkat tinggi memberikan 16 kesempatan mencetak gol untuk teman-teman timnya di dalam pertandingan kualifikasi negara-negara Eropa.

Dengan mengutamakan spesifikasi posisi, Nike CTR360 memberikan enam elemen penting untuk para pemain yang mencari sepatu premium:
Pass and Receive Pad: Injected instep pad dan grip-like traction menghasilkan kontrol bola yang tepat.
Kanga-Lite Upper: Kulit sintesis yang menyerupai kulit kangguru yang memberikan kenyamanan luar biasa dan cocok untuk segala cuaca.
Dampening Pods: Zona bantalan pada sisi samping kaki depan memberikan kontrol bola pada sentuhan pertama.
Receive Pads: Meningkatkan instep ball control dan membuat menangkap bola lebih mudah.
Pass Pad: Mengarahkan penyebaran dan penempatan dari passing yang tepat.
Lacing System: Rancangan tali yang asimetris menciptakan permukaan kontrol bola yang lebih luas.
Carbon Chassis: Carbon re-inforced chassis, memberikan kekuatan dengan bilah kancing untuk daya tarik dan kestabilan yang maksimal.

Sebuah kode khusus disertakan di setiap pasang sepatu ini yang dapat digunakan oleh para pemain untuk secara eksklusif mengakses Nike Football+ training content, termasuk untuk mendapatkan wawasan dari para pemain profesional, elite training sessions, trial events, penampilan dari para pemain dan masih banyak lagi.

sumber : bolanews.com

Guardiola : Juara Paruh Musim Tak Berarti Buat Kami

Barcelona - Kemenangan atas Malaga mengantar Barcelona jadi juara paruh musim. Meski disertai dua rekor baru dan keunggulan yang makin jauh atas Real Madrid, Josep Guardiola tak menganggap itu sebagai sesuatu yang spesial.

Total 52 poin dikumpulkan Barcelona setelah menuntaskan pertandingannya yang ke-19 atas Malaga dinihari tadi. Jumlah poin tersebut menjadi rekor paruh musim baru di sepanjang sejarah kompetisi teratas Liga Spanyol.

Bukan itu saja, kemenangan 4-1 dinihari tadi juga membuat The Catalans menorehkan rekor anyar karena mereka menjadi klub pertama yang punya selisih gol +50 setelah melewati 19 pertandingan. Sukses yang disempurnakan dengan kegagalan Real Madrid memetik poin maksimal saat dijamu Almeria.

Jadi juara paruh musim, menorehkan rekor baru dan jarak yang semakin jauh atas Los Merengues ternyata tak lantas membuat Josep Guardiola puas. Keunggulan-keunggulan tersebut disebutnya tak menjami Barca bisa jadi juara di akhir musim nanti.

"Jika kami bisa melakukannya, (terus) berkompetisi dalam level tinggi, kami akan mampu bertarung untuk menjadi juara. Kami sekarang unggul empat poin, tapi itu tak memberi saya apapun," sahut Guardiola di Marca.

Perjuangan Barca di paruh kedua kompetisi memang masih akan sangat panjang dan berat. Selain menghadapi lawan yang berpotensi menyulitkan seperti Villarreal, Valencia dan Sevilla, Carles Puyol cs juga akan bertandang ke Santiago Bernabeu.

"Kami masih harus menghadapi klub seperti Valencia, Villarreal dan Sevilla dan juga (pertandingan) di Bernabeu. Ini sebuah tantangan. Kami menjalani babak pertama yang luar biasa. Kami bermain sangat baik dan kami gembira," demikian tuntasnya.

sumber : detiksport.com 

Barcelona Tak Terbendung Dan Tampil Sebagai Juara Musim Dingin.

Malaga - Barcelona berhasil meninggalkan Real Madrid. Barca meraih tiga poin setelah menghancurkan Malaga 4-1 dalam pertandingan La Liga Spanyol di Stadion Nou Camp, Senin (17/1) dinihari WIB.

Kemenangan itu menjadikan Barca makin kukuh di puncak klasemen dengan poin 52. Mereka meninggalkan Madrid yang kehilangan dua poin setelah ditahan Almeria 1-1. Kini, Barca unggul empat poin dari rivalnya.

Barca juga tampil sebagai juara musim dingin. Namun, status itu sudah diraih Barca setelah Madrid ditahan Almeria dan tidak mungkin mengejar perolehan poin Barca.

Tampil di kandang sendiri, Barca masih terlalu tangguh bagi Malaga. Bahkan hanya dalam tempo delapan menit, Barca sudah unggul melalui gol Andres Iniesta.

Selanjutnya, Blaugrana sudah tak terbendung. Striker David Villa memborong dua gol kemenangan Barca. Sementara, Malaga hanya sekali membobol gawang Victor Valdes melalui Duda

Barca sudah mendominasi permainan sejak menit pertama. Pasukan Pep Guardiola langsung berpesta di menit awal saat Iniesta membobol Malaga.

Setelah gol itu, Barca tak berhenti melakukan tekanan. Mereka tinggal menunggu waktu untuk menambah gol. Xavi nyaris menambah gol bila tendangannya tidak melambung.

Namun, Barca akhirnya berhasil memperbesar keunggulannya melalui Villa pada menit ke-18. Gol berawal dari aksi Lionel Messi yang membawa bola sebelum memberikannya kepada Villa. Mantan striker Valencia ini kemudian melepaskan tendangan yang melewati kedua kaki kiper Sergio Asenjo.

Barca tak terbendung dan menambah gol menjadi 3-0 melalui Pedro pada menit ke-35. Lagi-lagi Messi menjadi arsiteki gol Barca.

Pemain Terbaik Dunia ini memperlihatkan aksi individunya melewati empat pemain belakang yang kemudian menyodorkannya kepada iniesta. Saat tendangan Iniesta dari jarak dekat berhasil diblok, Pedro yang mengambil alih dan menyelesaikannya.

Di babak kedua, Barca mulai menurunkan serangannya. Ini menjadikan Malaga mulai bisa mengembangkan permainan dan melakukan tekanan.

Bahkan Malaga berhasil membobol gawang Valdes akibat kesalahan Sergio Busquets di menit ke-68. Kesalahan itu dimanfaatkan oleh Duda yang melepaskan tendangan ke sudut gawang tanpa bisa dijangkau oleh Valdes.

Gol itu menjadikan pemain Barca kembali melakukan tekanan. Mereka kembali berkonsentrasi dan mengendalikan permainan sepenuhnya.

Hasilnya, tuan rumah menambah satu gol lagi melalui Villa di menit ke-74. Lolos dari jebakan offside, El Guaje berlari dan mengecoh Asenjo yang meninggalkan gawangnya. Tanpa kesulitan, Villa melepaskan tendangan ke gawang yang kosong.

Selasa, 11 Januari 2011

Barca Samai Juventus dan AC Milan

Zurich - Penghargaan Lionel Messi adalah Ballon d'Or kedelapan yang dimenangi seorang pemain Barcelona. Dengan ini Barca sejajar Juventus dan AC Milan sebagai klub yang terbanyak memenangi penghargaan itu.

Sejak 2010, penghargaan pemain terbaik Eropa dan dunia digabung dengan nama FIFA Ballon d'Or. Messi menjadi pemain yang meraih penghargaan itu di edisi perdana"merger" itu.

Dikutip dari situs resmi Barca, Ballon d'Or yang direbut Messi tadi adalah yang kedelapan kalinya buat Azulgrana. Pemenang sebelumnya adalah Luis Suarez yang pertama menyabetnya pada 1960, dua gelar dari Cruyff (1973-74).

Blaugrana butuh waktu sekitar dua dekade untuk dapat kembali menempatkan pemainnya untuk meraih penghargaan tersebut. Sampai akhirnya Hristo Stoickhov meraihnya pada 1994, lima tahun berselang giliran Rivaldo dan Ronaldo pada 2005. Sebelum akhirnya Messi menjadi jawara dalam dua tahun terakhir ini.

Delapan Ballon d'Or yang diperoleh ini mensejajarkan The Catalans dengan Juventus dan Milan sebagai pengumpul terbanyak penghargaan pesepakbola Eropa tersebut.

Juve memenanginya lewat Omar Sivori (1961), Paolo Rossi (1982), Michel Platini (1983-85), Roberto Baggio (1993), Zinedine Zidane (1998) dan Pavel Nedved (2003).

Sedangkan Milan diwakili Gianni Rivera (1969), Ruud Gullit (1997), Marco Van Basten (1988-89, 1992), George Weah (1995), Andriy Shevchenko dan terakhir Kaka (2007).

sumber : beritabola.com
Zurich - Pemain Terbaik Dunia jatuh ke tangan Lionel Messi. Sementara Pelatih Terbaik Dunia jatuh ke tangan Jose Mourinho. Spanyol yang dominan di penghargaan FIFA Ballon d'Or malah tak dapat apa-apa.

Pada acara penghargaan yang dilangsungkan di Zurich, Selasa (11/1/2010) dinihari WIB, Messi sukses mengungguli dua rekan setimnya yang juga merupakan punggawa timnas Spanyol, Andres Iniesta dan Xavi Hernandez. Ini membuat Messi meraih gelar Pemain Terbaik Dunia untuk dua tahun berurutan.

Sedangkan Mourinho mengungguli dua pelatih asal Spanyol, Pep Guardiola (Barcelona) dan Vicente Del Bosque (timnas Spanyol). The Special One pun menjadi orang Portugal keempat yang menerima penghargaan sebagai insan sepakbola terbaik dunia--tiga yang sebelumnya adalah pemain.

Kemenangan Messi dan mourinho pun menghancurkan pesta Spanyol. Padahal, seperti diketahui, andai salah satu insan sepakbola Spanyol menang dalam kategori pemain atau pelatih, maka itu akan melengkapi kejayaan 'Negeri Matador' yang dalam beberapa tahun terakhir tengah menanjak.

Indikasi menanjak itu bisa dilihat dari kesuksesan La Furia Roja memenangi Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010. Dari sisi klub sendiri, banyak yang mengakui permainan indah Barcelona--di mana ini juga terlihat dari duduknya tiga pemain mereka dalam nominasi pemain terbaik.

Satu-satunya hiburan untuk Spanyol dalam malam penghargaan tersebut adalah dominannya mereka dalam Tim Terbaik FIFA.

Berkat kesuksesan Spanyol menjadi juara dunia pada pertengahan tahun lalu, enam pemainnya berhasil masuk dalam daftar skuad terbaik dunia tahun ini.

Mereka adalah Iker Casillas (Real Madrid), Gerrard Pique , Carles Puyol, Xavi, Iniesta dan David Villa (Barcelona).

Hiburan lainnya, Messi juga mempersembahkan kemenangannya untuk rekan-rekan dan klubnya, kendati ia juga berterimakasih kepada seluruh orang Argentina.

"Saya ingin berbagi penghargaan ini bersama rekan-rekan setim saya. Tanpa mereka, saya tak akan ada di sini, dan... juga seluruh orang Argentina," ujarnya.

sumber : beritabola.com

Senin, 10 Januari 2011

Barca Menuju Rekor Poin Liga Spanyol

Barcelona - Kemenangan demi kemenangan yang terus diraih Barcelona tak hanya mendekatkan mereka dengan gelar Liga Spanyol. The Catalans bisa kembali mencatatkan rekor jumlah poin terbanyak musim ini.

Musim lalu Barcelona menorehkan sejarah baru di kompetisi Liga Spanyol. Meraih 31 kemenangan, enam hasil imbang dan cuma sekali kalah, anak didik Pep Guardiola menyudahi kompetisi dengan poin 99, jumlah terbanyak yang pernah diraih klub manapun di ajang tersebut.

Rekor tersebut berpeluang kembali dipatahkan Barcelona musim ini. Dasarnya adalah jumlah poin yang Barca kumpulkan selepas 17 pertandingan sudah lebih banyak dari periode yang sama tahun lalu.


Menyusul kemenangan 4-0 atas Deportivo La Coruna Sabtu (8/1/2011) kemarin, Xavi Hernandez dkk sudah mengantongi 49 poin dari 17 pertandingan. Jumlah tersebut lebih banyak tiga angka dari yang mereka kumpulkan setahun sebelumnya.

"Itu pertandingan yang komplet dan kami masih berada di puncak klasemen. Segalanya berjalan lancar dan itu penting. Yang menjadi tantangan kami adalah terus berada di atas dan melalui bulan terakhir kompetisi di mana kami bisa memenangi gelar. Tak ada waktu untuk bersantai," seru Andres Iniesta.

Meski jumlah poin yang dimiliki kini sudah melebihi perolehan musim lalu, Barca memang belum bisa tenang. Soalnya Real Madrid juga tak berhenti memetik kemenangan dan kini cuma dua poin di posisi dua.

sumber : beritabola.com

Minggu, 09 Januari 2011

El Barca hancurkan Super Depor

Coruna - Barcelona tampil gemilang saat bertandang ke Stadion Riazor, Minggu (9/11/2011) dinihari WIB. Melawan Deportivo La Coruna, Alzugrana menang dengan skor mantap empat gol tanpa balas.

David Villa mencetak gol Barca di babak pertama. Tiga gol lainnya dihasilkan di babak kedua lewat kaki Lionel Messi, Andres Iniesta dan Pedro Rodriguez.

Dengan hasil ini Los Cules kokoh di puncak klasemen La Liga dengan 49 poin dari 18 laganya, unggul lima poin dari Real Madrid di bawahnya, yang baru bertanding melawan Villarreal dinihari nanti. Sementara Supor Depor di posisi ke-12 dengan 21 poin.

Jalannya Pertandingan

Setelah kesulitan membongkar pertahanan Deportivo di awal-awal laga akhirnya Barca memecah kebuntuan di menit ke-25.

Umpan terobosan Messi ke kotak penalti berhasil digapai Villa dengan berlari sedikit melebar. Lewat sekali sentuhan, ia melepaskan tembakan di antara kaki kiper Daniel Aranzubia dan melesak mulus ke gawang.

Pada menit ke-37 Eric Abidal sukses menjebol gawang Aranzubia. Namun pemain Prancis itu sudah lebih dulu terperangkap offside setelah menerima umpan terobosan dari seorang rekannya.

Babak kedua berlangsung enam menit, Messi menggandakan keunggulan timnya. Sepakan bebas dari jarak sekitar 25 yard berhasil menembus pojok kanan atas gawang Deportivo dan Aranzubia hanya terpaku melihat bola bergulir ke jalanya.

Sepuluh menit menjelang laga usai Andres Iniesta yang menguasai bola di depan kotak penalti melepaskan tembakan mendatar yang tak bisa dijangkau Aranzubia.

Tak sampai semenit kemudian umpan Iniesta mengarah ke kotak penalti dan disambut Pedro yang kemudian menyepak keras bola ke dalam gawang.

Messi! Akselerasinya dari depan kotak penalti berhasil menembus pertahanan Deportivo dan diakhiri dengan sepakan yang masih bisa tertahan Aranzubia. Tuan rumah punya peluang memperkecil keadaan di masa injury time andai tendangan Adrian tak membentur kaki Victor Valdes.

Susunan pemain

Deportivo: Aranzubia; Laure, Colotto, Lopo, Manuel Pablo; Antonio Tomas, Ruben Perez, Juan Dominguez (Alvarez 79'), Saul (Valeron 55'), Desmarets (Rindaroy 71'); Adrian.

Barca: Valdes; Adriano, Pique, Puyol, Abidal; Mascherano, Keita, Iniesta (Thiago 82'); Messi, Pedro (Afellay 82'), Villa (Bojan 70').