Bintang sepak bola dunia asal Belanda Mark van Bommel sukses meninggalkan Bayern Munich untuk bergabung dengan klub besar Italia Ac Milan setelah pemain ini mengakhiri kontrak dengan klub Bundesliga tersebut melalui persetujuan bersama.
Desas-desus berakhirnya kontrak pemain berusia 33 tahun ini dengan Bayern sudah mulai santer terdengar beberapa minggu lalu dan dikabarkan bahwa Inter Milan dan beberapa klub Eropa akan menjadi pilihan berlabuh pemain ini.
“Saya meninggalkan Bayern dengan hati yang cukup berat dan kenangan yang besar,” tutur van Bommel dalam situs resmi Bayern.
“Bayern akan selalu ada di hati saya,” imbuhnya.
Karl-Heinz Rummeningge menjelaskan bahwa Mark merupakan salah satu pemain paling sukses yang pernah dimiliki oleh Bayern dan sekaligus menjadi kapten yang luar biasa.
“Mark adalah pemain profesional, pemain penting dan paling sukses di Bayern sekaligus menjadi kapten yang hebat,” ujar Rummeningge.
“Oleh sebab dedikasinya itu maka kami mendoakan dia dan seluruh keluarganya agar diberikan yang terbaik selama berada di Itali,”
Selain terkenal dengan metoda “takling’ nya yang keras dan cara kepemimpinanya selama menjadi kapten, ternyata Van Bommel juga pernah bermain di PSV dan Barcelona, bahkan juga pernah dihubungkan dengan Liverpool.
Van Bommel memenangkan Liga dan Liga Champions saat berada di Barca dan dua medali Bundesliga saat dia bersama Bayern. Saat ini Bommel menjadi orang Belanda kedua yang menandatangani kontrak dengan Milan di musim ini setelah Urby Eamnuelson dari Ajax.
Van Bommel mengungkapkan kalau kepindahannya ke Milan sebenarnya tidak direstui rekannya sesama Belanda Wesley Sneijder.
Menurutnya, Sneijder takut bertemu dengannya diajang derby kota Milan.
“Sneijder adalah teman baikku, jadi (sebelum saya ke Milan) saya menelponnya dan dia menasihati aga saya tidak bergabung Milan,” ujar Van Bommel.
“Dia tidak ingin bertemu dengan pemain sekuat saya. Saya kini tak sabar ingin berlaga di ajang derby. Sebelumnya saya telah sering melihat laga tersebut di TV, sungguh laga yang luar biasa.”
“Saya tak menelpon Clarence Seedoft sebelum saya pindah karena saya tahu apa yang akan dia katakan. Dia pasti akan bilang, Milan adalah klub yang fantastis dan kamu tak boleh melewatkan kesempatan ini,” lanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar